Catatan 28 Juni 2009

0 komentar
Ahad, 28 Juni 2009, 07.07

Aduh, saya bangun hari ini agak terlambat dari biasanya. Pukul 06.35. Sedikit sesal menyelimuti jiwa saya. Bukan sesal karena terlambat salat Subuh. Atau tidak dzikir dan baca Qur’an. Apalagi baca Al-Ma’tsurat. Tidak sama sekali. Saya sangat menyesal, karena hari ini saya sedang dilanda sesuatu. Dan itu lebih berbahaya dari terlambat salat subuh dan baca Qur’an. Jika sedang dilanda sesuatu itu, bukan hanya jiwa yang tidak tenang tapi lebih dari itu. Pikiran. Pikiran akan cepat rusak karenanya. Bahkan menurut saya, jika sesuatu itu terlambat didapatkan, bisa jadi saya akan berbuat yang dilarang oleh agama saya. Terlebih Tuhan saya. Karena sampai saat ini, saya masih mengakui adanya Tuhan. Tapi entah lah, kalau memang sesuatu yang saya harapkan tak kunjung tiba, haruskah saya masih percaya sama Tuhan?

09.46

Barusan saja saya baru melakukan kegiatan. Kegiatan yang baru saya lakukan seharusnya bukanlah pekerjaan seorang lelaki seperti saya. Biasanya itu dilakukan oleh seorang perempuan. sebenarnya,saya belum pantas mengerjakannya. Tapi, apa hendak dikata, saya kini masih membujang. Jadi, pekerjaan yang selayaknya dilakukan oleh perempuan, sementara saya ambil alih sampai saya mempunyai bidadari yang mendampingi saya. Pekerjaan itu adalah”mencuci”. Ya, mencuci.

Sampai setelah saya mencuci pun, saya belum mendapatkan sesuatu itu. Apa yang telah saya katakan, bahwa sesuatu itu lebih berbahaya daripada terlambat salat subuh. Tak tahu lah. Belum ada juga. Sampai kapan saya menderita karenanya. Padahal, jika tak bersamanya, saya akan berbuat macam-macam. Bisa saja. Saya pun manusia. Bukan malaikat.

12.43

Barusan saja, saya telah menulis surat pembaca untuk saya kirimkan ke Pikiran Rakyat, perihal pengadaan fasilitas fotokopi di Perpustakan Daerah. Saya hanya mencoba mengusulkan kepada pihak Perpustakaan, bahwa, perlu adanya mesin Fotokopi. Karena, sampai saat ini, sepengetahuan saya, di Perpustakaan yang semegah itu, belum ada mesin Fotokopi. Jika saja surat pembaca saya itu dimuat, dan ternyata diterima usulan saya, berarti saya telah membantu mempermudah sebagian pengunjung perpustakaan untuk memfotokopi buku. Mereka tidak jauh-jauh lagi menyebrang jalan untuk sekedar fotokopi. Karena selama ini, bila ingin memfotokopi buku yang ada di perpustakaan itu, yang bersangkutan harus berjalan terlebih dahulu menuju tempat fotokopi. Dan itu harus menyebrangi jalan yang begitu ramai. Jalur cepat lagi. Takut terjadi apa-apa.

Setelah saya selesai membuat surat pembaca, saya ingin ke WC, tapi gak jadi. Perasaan ingin buang hajat ternyata sirna oleh pikiran-pikiran yang seharusnya tidak dipikirkan. Tak layak sama sekali. Akhirnya, saya pun memilih melanjutkan tulisan saya. Semacam catatan sehari- hari. Menurut rencana, setelah Dhuhur, saya akan berkunjung ke loket Bengkulu Kito. Tak ada maksud lain selain mengambil barang titipan saya dari orang tua saya. Orang tua saya mengirimnya kemarin. Hari ini sampai. Maunya sih ngirimnya pake pesawat. Sehari juga sampai.Tapi, pihak Bandara menolak keras bingkisan yang akan bapak saya titipkan. Alasannya, isi bingkisan itu ternyata tidak masuk kategori bingkisan yang boleh ditumpangi pesawat.

Padahal isinya sangat sederhana dan tidak berat. Jengkol dan Durian. Kok, pesawat tidak mau mengangkatnya. Bodoh. Kan dibayar?? Tapi mungkin, karena Jengkol dan Durian, bisa jadi pesawatnya akan mabuk di atas udara. Terserah lah, yang jelas, paket itu, kini sudah sampai di loket bis Bengkulu Kito. Dan sebentar lagi, dengan mengucapkan insyaallah, saya akan menjemputnya. Ya, menjemput Jengkol, Duren, dan isi-isi yang lain. Untuk ke loket itu, ongkosnya murah, Cuma dengan 1.800 rupiah dengan menggunakan bis Bombay, alias Damri. Atau bisa juga lebih murah dari itu. Menggunakan dua kaki ciptaan Tuhan. Tanpa bayar. Gratis. Pokoknya, dapat berbagai bonus sepanjang perjalanan. Mulai dari ribuan debu, peminta-minta, dan yang mengganggu di sekitarnya. Atau mungkin yang lebih mengerutkan Dahi, pakai Taxi, dengan bertuliskan; Tarif biasa. Tapi, itu sungguh sangat tidak biasa bagi saya.
If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

No Response to "Catatan 28 Juni 2009"

Posting Komentar

Membacalah, mengomentarlah. Maka lihat apa yang terjadi.